Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) part 2
Sistem pengelolaan limbah B3 dilaksanakan dengan menggunakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk keselamatan terhadap semua tahap dan operasi yang melibatkan keseluruhan tahapan.
Tahapan dasar dalam pengelolaan limbah B3 tergantung pada:
1. Jenis limbah
Perlakuan pendahuluan
Pengolahan
Stabilisasi, dan
Disposal.
Masing-masing tahap harus dengan hati-hati direncanakan dan dilaksanakan, serta pengaruh aktivitas pengelolaan limbah B3 masa datang, terutama disposal harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Pengertian Stabilisasi
Stabilisasi adalah proses dimana menambahkan suatu zat dan dicampur dengan limbah untuk meminimalkan kecepatan migrasi (perpindahan) limbah untuk mengurangi toksisitas dari limbah
Sehingga, stabilisasi digambarkan sebagai proses dimana seluruh atau sebagian kontaminan terikat dengan menambahkan media, pengikat, atau pengubah.
Pengertian Solidifikasi
Solidifikasi adalah proses menggunakan aditif berdasarkan sifat fisis alami dari limbah (seperti yang ditentukan sebagai kriteria teknis dari kekuatan, tekanan, dan/atau permeabilitas) digunakan selama proses.
Objektif Stabilisasi dan Solidifikasi
Untuk mereduksi toksisitas dan mobilitas limbah sebaik perbaikan kriteria teknis dalam material stabilisasi
Peranan Aditif dalam proses stabilisasi
• Memperbaiki cara penanganan dan karakteristik fisik limbah
• Mengurangi permukaan area yang dilalui dimana dapat memindahkan dan mengurangi kontaminan yang terjadi
• Membatasi kelarutan dari berbagai polutan yang ada di limbah
• Mengurangi toksisitas dari kontaminan
3 Area utama untuk aplikasi teknologi stabilisasi
• Land disposal
• Site remediation
• Solidification of industrial wastes
Implementasi Stabilisasi Limbah B3
• Macroencapsulation: Adalah mekanisme dimana limbah B3 terjebak dalam struktur matriks yang besar
• Microencapsulation: Adalah limbah B3 yang terperangkap dalam struktur kristal dalam padatan solidifikasi pada tingkatan mikroskopis
• Absorption: Adalah proses dimana kontaminan dimasukkan ke dalam media padat yang dapat menyerap kontaminan tersebut
Absorben yang biasa digunakan adalah:
1. Tanah
2. Abu terbang
3. Semen
4. Kapur
5. Mineral lempung
6. Serbuk gergaji
7. Jerami
8. Rumput kering
• Adsorption: Adalah fenomena dimana kontaminan secara elektrolisis berikatan dengan agen stabilisasi dalam matriks/padatan
• Precipitation: Proses stabilisasi dengan menguapkan kontaminan dari limbah sehingga dapat lebih stabil limbah tersebut
• Detoxification: Adalah mekanisme lain dari stabilisasi yang mengubah kandungan kimia menjadi bentuk lain atau bentuk yang sama tetapi toksisitasnya lebih rendah.
Reagen dalam proses stabilisasi limbah
• Semen
• Pozzolan
• Thermoplastik
• Polimer organik
Beberapa variabel yang mempengaruhi proses pelindian
• Rasio lindi dengan limbah
• Area permukaan limbah
• Tipe lindi
• pH lindi
• Waktu kontak
• Tingkatan agitasi
• Jumlah penggantian lindi baru
• Bejana Ekstraksi
• Suhu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar