Photobucket
Boleh dengan sangat jikalau segan copy-paste segala apa yang ada di dalam blog ini, tapi setidaknya tinggalkan komentar dan cantumkan http://noeswantoro.blogspot.com/ ya... ^^
terima kasih... :)

Minggu, 29 Mei 2011

IBU, janjiku

Kecupanmu lah yang menenangkan kegalauan hatiku
Disaat keheningan seperti mata pisau, engkau datang bagaikan tameng terhebat yang kupunya
Mata batinku terus berujar, bahwa ketakutanku tiada tara
Tapi kuyakini bahwa itu tak pernah sebanding
Dengan jutaan hari yang dikorbankannya

Peluhnya adalah tawa
Tawa yang kita kembangkan, meski itu dalam sunyi tersenyap pun
Dan dialah yang menjadi obat penenang
Penenang sifat liarku

Saya sebut perempuan itu IBU
Yang telah mendidikku
Dari ketidakmampuan menjadi kehidupan
Yang bermakna, jauh lebih indah dari berton-ton permata

Saya menyayanginya, jauh dari apa yang pernah saya katakan
Karena mulut hanya sarana kecilku

Saya tak pernah memberi beliau sepotong emas kecil
Atau segenggam mutiara
Saya hanya menjanjikan kehormatan, kehormatan dan kebanggaan terbesar
Ya itulah janji saya, janji pada IBU, atau AYAH, atau Saudara saya
Dan maafkan saya jika saya tidak mampu sekarang
Karena ketidakmampuan, adalah cambuk
Cambuk terkuat penggugah semangat
Untuk janji itu, IBU


-putramu, Arjanggi Nuswantoro-

It's My Night

Sepiring kegelapan ini membahagiakan saya
Bukan karena tak ada seorangpun disamping saya
Bukan pula karena fisika yang lancar menurut saya

Saya ditemani sendok kecil
Yang kubalut dengan senyuman
Entah di piring tadi tersisa kepahitan, atau tawa merdu kasih sayang

Yang pasti, akan saya ambil perlahan
Sesuap demi sesuap, telan dan telan
Pelan kurasakan, dan inilah nikmat Tuhan
Saya hidup
Adalah untuk menikmati dan menghargai

Hanya perlahan, karena tak ingin
Saya tak ingin kebahagiaan cepat habis
Karena inilah saya pilih sendok kecil itu
Sendok kebijaksanaanku

Malam ini gagal memahami
Siapa yang kukasihi, siapa yang kudekati
Saya pasrahkan sajalah pada Tuhan
Saya berusaha dan untuk takdirNya

Jeruji keterpurukan masa lalu
Perlahan berkarat, dan berdebulah ia
Dan inilah ke-takabadi-an
Seperti perasaan yang akan luluh oleh gerusan waktu

Meski tahun adalah keputusan hidupku
Bulan dan harilah komponen pemikiranku
Jadi apa, seperti apa, bagaimana

Meski nanti tertidur
Atau mati
Atau bangun lagi
Sejujurnya hidup harus dinikmati
Walau keakraban itu
Hanya bersandingkan susah jasmani

Dentuman jantung, syukurilah
Dan adrenalin cintamu, percayailah

Malam ini ringan
Terasa ringan
Dengan doa yang membaur di sekelilingku
Doa bapak, ibu, emak, adik, dan diri ini

It's my night
Malam ini indah, dan ini anugerah terindah

Terima kasih Ya Allah
Alhamdulillah

Tubuh wanita, baja keras dan hati emas diliputi kelembutan yang mulai berkeriput ( terinspirasiick And Ky di Metro TV)

Gelarnya adalah mbah, tubuh yang renta, kulit keriput, dan rambut putihnya bukan tanda semangatnya telah tua. Tangan kecil kurus, justru menjadi palu dan pahat untuk mengukir sisa hidupnya.


Masa tua, mati dengan diam di kursi, atau dengan kehormatan bekerja. Kapan berhenti bekerja? Nanti saat tua, jawabnya. Dengan sadar, mereka sudah tua. Sudah tua lho mbah? Ya nanti sepanjang masih hidup, jawabnya.

Hidup harus berarti, meski miskin, meski uang hanya menjadi sepiring nasi dua kali. Bukan masalah, perut harus tetap diisi setiap hari.

Percuma mengisi hidup dengan sakit, atau lelah dan keluh tentang kejam dunia, saat tua yang dibanggakan menjadi titik nadir.

Justru saat ini mereka dihormati, tutur bahasa, dan tanpa bicara keluh kesah. Menghancurkan putus asa dengan tanda kerut diwajahnya.

Senyumnya harta, menjadi kebahagiaan ditengah lalu lalang sepeda. Kadang diamnya adalah peluluh rasa sakit di tangannya.

Musik kehidupan antarkan nada kehidupan surga, yang mengalun lembut, bagai bisikan mulut sungai yang bergemuruh, melintasi alam bebatuan yang kian terjal.

Kalau tidak kerja, ya tidak makan. Makan untuk bisa kerja, dan kerja sebagian buat makan.

Mbah cari apa? Batu. Batu penyambung rejeki dari Yang Kuasa untuk mereka.

Sungguh keras baja tulangnya, dan kesabaran untuk ujian dari Tuhan, mereka punya hati emas. Emas tiga juta karat pikir saya, yang tak teruji dalam skala apapun.

Nafas yang putus sambung, 80 tahun menemani, menjaga iman yang padam redup.


Mereka yang tahu apa itu cinta, meski tak sedetikpun diucapkannya. Cinta kerja, cinta nasib, cinta waktu, cinta terhadap karya-karyanya. Sumringah, adalah tindakan yang selalu terlihat dari paras wajahnya.

Semangat hidup, uang saku yang cukup untuk membayar tiap godaan dalam hidup. Tidak ingin merubah nasib? Sudah tua, disyukuri saja, mungkin itu jawabnya.

Mbah naga, mbah yang akan dan selalu mampu menguasai api emosi, api hidup, dan api gelora perangnya, perang dengan gerogotan waktu pada usianya.

( hati saya malu, benar-benar malu saat mendengar kata ini..."Alhamdulillah, ini takdir saya"... )

Alasan kenapa mulutku tak segera mau mengatakan itu

Kenapa saya begitu menyukaimu, menyayangimu hingga lupa batas waktu dan batas logikaku?

Karena saya melihatmu tersenyum, senyum yang cocok di hatiku.

Karena saya tak berani menyentuhmu, memelukmu dengan erat, karena kutakut melukaimu dengan tangan-tangan ini.

Karena aku tertegun, segera menyesali kesalahanku meski itu masih betul menurutmu.

Karena kamu memarahiku, membuatku sadar dari kesombonganku.

Karena kamu tertawa, disaat aku membutuhkan suara indah yang benar-benar indah.

Aku sulit mengatakan maksudku, meski kamu didepanku dan telah memaksaku.

Hatiku bergetar, merasakan keanehan yang tak kudapatkan dari perempuan yang meskipun lebih cantik darimu.

Karena kebaikanmu, masih mau menerimaku, meski aku musuh di beberapa harimu.

Mungkin karena kamulah yang kulihat setiap hari, meski itu wujud mayamu.

Mungkin karena kamu yang menjadi bayangan dalam doaku, yang jarang mendoakanmu.

Aku menikmati genggaman tanganmu di lenganku, yang sesekali menarikku.

Aku menikmati apa yang kamu sentuh dari tubuhku, baik itu kaki, atau rambutku.

Aku memikirkan kata-katamu, baik yang tertulis atau terucap.

Karena aku menyimpan ratusan sms darimu yang notabene terkirim setahun lalu, 2 tahun yang lalu?

Entahlah, begitu melihatmu saja, aku tahu dan sadar, aku harus mendekatimu, meski kamu bilang TAK MUNGKIN kepadaku.

Takdir mengatakan aku tak bisa bersamamu, tapi sejalan dengan waktu, yang pelan, yang lamban, akan kulawan, kutolak adanya.

Dan pada nantinya, titik akhir akan tiba

Tidak Berjudul

Dan kuasa tak mampu untuk sekedar berjalan
Sejenak, nafas adalah hela harapan yang semakin dirindukan
Menatap tajamnya sinar yang semakin terang
Ya, itu sinar bola indah mata kecilmu

Lekuk indah, yang semakin mengenakkan jika kupandang
Anugerah Tuhan yang semakin mengherankan buatku
Bolehlah jika Tuhan memberiku waktu menikmatinya

Kemudian, kuingat pipi kanan kirimu, yang semakin mengundang
Tanganku tak henti-hentinya serukan niat untuk menyentuhnya
Namun, janganlah untuk saat ini

Suara kesekian kalinya yang kudengar, tak jemu kudengar
Serak parau yang menyakitkan
Tapi kunikmati dengan apa adanya
Lucu jika selalu nampak kegiranganmu padaku
Seperti akulah yang dicari selama ini

Romantika yang sederhana
Ketika tak berkata apa yang sebenarnya
Seperti dansa tanpa nada
Seperti hina tanpa cela
Begitu sederhana hingga tak disadarinya

Tak ada lagu mesra
puisi yang memuja
Bahkan wanginya bunga
Begitu sederhana

Sepertinya saya sedang jatuh cinta pada perempuan ini
Cinta yang sederhana
Ya, cinta

"....bersanding hidup penuh pesona, harapanku...." ( Iwan Fals - Kumenanti Seorang Kekasih )


-ANGGIK-

Sejenak Meresapi

Punya hati belum tentu beriman, tapi beriman itu wajib punya hati.

Sakit itu nikmat, tidak sadarkah anda sedang diberi kekuatan untuk segera sehat lagi?

Bersyukur tanda orang pintar, tapi orang pintar kebanyakan lupa bersyukur.

Takut apa yang didepan mata lebih besar dari apa yang terjadi selanjutnya (kiamat atau dosa).

Jalan berkerikil lebih bagus, karena membuatmu lebih hati-hati untuk melangkah.

Cinta itu selembar kertas, tinggal kelakuanmu yang berlaku, ditulis dengan indah, atau dicoret tinta merah tanda rendah moral.

Takut akan kematian itu wajar, tapi seharusnya kita lebih takut dengan sedikitnya pahala saat kita mati nanti.

Jangan bermain perasaan, karena perasaan itu ibarat kaca tajam, jika tak dipegang dengan benar bisa melukai siapapun.

Seringkali kita melihat orang tua tidak tega melihat anaknya pergi merantau, tapi sesungguhnya mereka lebih tidak tega melihat anaknya diam di rumah menunggu masa depannya.

Sakit mana, ketika kita sadar telah menyakiti atau ketika kita telah disakiti?

Sebuah ironi, saat tangan setia menggenggam lauk enak, tapi di seberang orang hanya bisa mengais rezeki dari setiap manusia yang datang.

Belajar ikhlas, ketika berusaha, tetapi tetap tidak bisa. Namun ikhlas terjadi, ketika kehilangan apa dan siapa saja yang kita cintai.

Berpikirlah seperti anak kecil, yang bebas lepas. Namun bertindaklah seperti komandan tua, yang lebih pintar dan bijaksana daripada singa yang mengaum-ngaum.

Tertawalah dan tersenyumlah ketika melepas pergi seseorang, walau itu orang paling kamu musuhi. Ingat saja, mungkin itu terakhir kali kamu beribadah kepadanya.

Barang siapa mengutamakan kepedulian, sebenarnya ia telah membuktikan cintanya.

Menangislah hanya untuk membasahi matamu, atau ketika kegembiraan menyelimutimu. Jangan sia-siakan hanya untuk menangisi pedih hatimu.

Dunia masih suka pembual, suka bertele-tele dan tak pernah cepat tanggap untuk keindahannya.

Masa tua, masa dimana dewasa adalah kewajiban, entah berapapun umur yang tertulis oleh tinta.

Bedakan cinta dan sayang, mereka telah carut marut, tak rapi seperti jaman nenek kakekmu dulu.

Dongeng Malam

Kalau tidak ingat sepatah dua patah kata, maka ingatlah wajahnya. Kalau kau tidak sadar apa artinya, maka berdoalah.

Pada waktu, semakin besar godaan, semakin besar pula tabungan iman, walau itu dihias tangis.

Tangis dan tangis, hentikanlah, walau itu satu-satunya hal yang bisa kau lakukan saat ini. Gubuk hati sudah penuh, maka jangan kau masukkan lagi kesedihanmu.

Lalu percayalah, sesungguhnya Tuhan menguji coba perasaan dan ketakwaan, ketika buluh nadi dipertanyakan, jawablah iya pada akhirnya.

Maka jangan manyunkan muka manismu duhai sayang, sungguh tak elok kelakuanmu. Menolak keindahan yang diberikan Tuhan kepadamu.

Maka tersenyumlah, jika kau bisa mengambil makna, jauhi kantuk yang membuatmu tidur dalam kelelahan.

Boleh kau menangis, tapi jangan hatimu yang menangis, cukup mata saja, cukup semenit saja.

Percayalah, ada orang yang masih membutuhkan perasaanmu, daripada kau habiskan dengan sakit yang tak nyata adanya.

Tersenyumlah sayang, senyum.

Ibu

“..ribuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati rintang, untuk aku anakmu........ingin kudekap, dan menangis di pangkuanmu, sampai aku tertidur, bagai masa kecilku.....” ( IBU – Iwan Fals )

Kesekian kalinya tembang IBU didendangkan, oleh pemusik jalanan, mahasiswa, anak-anak, artis kawakan dan presiden impian.
Dan kesekian kalinya pula tetesan air mata tiba-tiba menggenangi perasaan hati yang terlalu sempit untuk berpikir betapa indahnya seorang ibu bagi anaknya.

Kalau ingat, betapa sudah tua ibu, kepala 4, kepala 5, atau kepala 6. Ingat pula rambutnya yang sedikit-sedikit mulai memudar kepekatannya. Lalu, ingat senyum terakhir sebelum pergi meninggalkannya.

Saya tahu ibu berdoa sejenak di akhir sujudnya untuk mendoakan saya, menyempatkan menata hati untuk ikhlas ditinggal anaknya ini. Saya tahu ibu menangis saat saya pergi, pergi puluhan kilometer dari rumah. Saya tahu pula ibu mengusap kesedihannya agar tak larut dalam tangis yang sangat dibencinya.

Terkadang, aroma masakan yang tercium dari dapur masih saya rasakan, meskipun itu jauh dan jauh dari hidung saya. Terkadang sejenak saya melihat bayangan ibu yang berjalan di samping rumah. Saya ingat pula bungkusan kecil nasi dan lauk untuk sarapan pagi saya. Sungguh sulit dibayangkan jika itu tidak ada.

Saat pulang, saya tak mau menangis. Saya ini laki-laki yang pantang berurai air mata, tapi akhirnya jatuh juga. Ibu membuat saya menangis, menangis karena saya merindukannya jauh lebih berat ketimbang uang jutaan yang saya lepas kemana-mana.
Saya tidak mau dengan terus terang bilang cinta pada ibu. Saya gengsi, saya tidak mau, tapi itu kalah hanya dengan pelukan kecil dari ibu, pelukan yang begitu hangat ketika menyambut saya.

Saya tidak mau pulang, saya benci jika pulang. Saya disuruh membantu, cuci piring, menyapu dan mengepel lantai, tapi kedongkolan itu musnah hanya dengan senyuman kecil yang membentuk sudut bahagia.

Saya bingung harus pulang bawa apa, bingung pulang mau bilang apa. Tapi dengan mudahnya ibu berkata jika saya baik-baik saja itu adalah hadiah paling indah yang beliau terima dari Sang Pencipta.

Ibu, ibu, ibu. Sekian kali saya sebut, dan DNA dalam tubuh ini ingin mencium pipimu, biar ibu sudah tua tapi saya menyayanginya.

Pasti saya pulang Bu, saya juga rindu Ibu.

The Amazing Word of Kahlil Gibran

"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Kahlil Gibran)

"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang" (Kahlil Gibran)

"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)

"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan" (Kahlil Gibran)

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..." (Kahlil Gibran)


"Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini... pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang" (Kahlil Gibran)

"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran) 

Ketika Kami

Ketika kami
Ketika waktu memakan kami
Ketika usia bukan pegangan kami

Saat kami
Saat kedewasaan bukan hal penting lagi
Meski itu yang kuagung-agungkan

Dimana kami
Berjalan menuju tepi
Dimana kami tinggal dihitung hari

Peluh kami
Rintihan kesedihan kami
Tersapu angin panas jalanan kota
Menerobos kaus lusuh kami

Ketika kami
Hanya ditemani gerobak kecil
Atau keranjang kecil
Atau makanan kecil
Bukan anak istri kami

Kami duduk di sisi retak pagar
Bukan di kursi rotan buatan Jerman
Bersandingkan bunga yang harum
Seharum perjuangan kami

Kekayaan kami sebatas sandal ini
Berhiaskan tali penyambung
Yang sesekali putus minta pertolongan

Disaat sujud menanti kehadiran kami
Terpaksalah kami
Berjalan tak menghiraukan
Karena kami butuh kehormatan

Bukannya kami tak takut pada sang Tuhan
Bukan kami tak sempat berkenalan dengan dosa
Tapi inilah kami, sang terbuang

Rasionalisme pemikiran
Bukan penunjuk jalan
Bagi kami atau saudara-saudara kami
Inilah nasib kami
Yang membuatmu semakin terlihat perkasa
Diatas kelemahan kami

Kami digaji
Dengan makanan basi atau air kali
Dimana kami bersimpuh, menatap kepada Tuhan kami
Tuhan yang memberi sesuap nasi
Dari perantara ke kami

Kami berhenti
Untuk menikmati duniawi
Terang saja, kami tak mampu
Recehan saja kami tertawa malu
Dihadapan kaum-kaummu

Bapak kami tidak mendidik kelakuan ini
Bapak berdoa kami menjadi petani
Minimal katanya
Garis kehidupan bukan sahabat kami
Hingga menjatuhkan kesengsaraan ini
Kepada kami

Sapalah kami
Meski itu menjijikkan buatmu
Kenalilah kami
Meski itu memuakkanmu

Otot kami sudah layu
Otak kami sudah membatu
Kehidupan kami terlalu picik untuk dinikmati

Berbahagialah saat mengetahui
Senanglah saat mempercayai
Ketika Tuhan menyapa raut mukamu
Dengan serdadu hujan ke duniamu

Terbuangnya arti kami
Nama kami tak dikenal lagi
Sampaikan salam kami pada ibu kami
Yang telah membesarkan kami
“Maaf bu, anakmu tiada bernilai lagi”

( Terinspirasi dari : Penarik gerobak, seseorang yang sudah tua, berhenti sejenak melepas lelah, dan terlihat merintih kelelahan di tepian jalan )

Hentikan Sang Waktu

Hentikan sang waktu, dan lantunkan nyanyian ini
Lagu tentang kebersamaan
Dan juga sedikit bumbu pengkhianatan
Tapi memang beginilah, kami yang apa adanya
Notasi keras, adalah semangat kami
Notasi lemah, adalah kesedihan kami
Kesedihan saat kami ditinggalkan
Tanpa tujuan, tanpa harapan
Oleh yang terkasihi kami
Mereka sering mengalahkan kami
Menyalahkan, tidak mempercayakan
Meski kami sesungguhnya ingin berubah untuk mereka
Kami bukan pasukan cengeng
Bukan pula anak manis yang duduk di beranda rumah
Kami pejuang, yang terbuang
Terbuang oleh kaum kami
Kaum yang tertindas, sangat tertindas
Orang bertanya apa guna kami?
Orang bertanya apa kelebihan kami?
Kami jawab, tidak ada, kami sombong
Kami menyombongkan kelemahan-kelemahan kami
Yang akan meninggikan derajat pikiran mereka
Tapi nanti, itulah yang kami panen, penen keruntuhan moral mereka
Lalu lanjutkan perjalanan waktu
Larikan, naikkan kendaraan tercepat, kirim ke dunia tercepat
Hentikan lagu ini
Dan nikmati saat-saat kemenangan ini
Sampai nanti, sampai nanti, sampai nanti
Berhenti 

Sabtu, 28 Mei 2011

Yang Cantik Juga Pernah Tersandung

Yang cantik pasti pernah tersandung, terinspirasi dari kejadian saat pulang dari suatu tempat, saat itu yang cantik jalan dengan anggunnya, berbadan seksi penuh eksotisme, rambut panjang terurai, saat melangkah menaiki tangga, eh.......JEDUK, TERSANDUNG!!!
Dari itulah muncul pikiran jelek saya, manusia itu sudah ditentukan untuk tidak ada yang sempurna, seistimewa apapun dia di kaca dunia. Seperti langkah yang dilakukan dengan hati-hati, masih tersandung juga akhirnya.
Yang cantik, yang tampan, otomatis tak selamanya romantis, eh...maksud saya sempurna di mata dunia. Tak perlu jauh-jauh membayangkan, secara kasar, apakah wanita tercantik sejagad ini pernah kentut? PERNAH. Apakah artis tercantik pernah sendawa? KEMUNGKINAN BESAR PERNAH. Saya yakin siapapun orang yang anda sebutkan, pasti pernah mengompol lho. :D
Nah, jadi tidak perlu iri dengan orang yang anda anggap istimewa, Pangeran Charles sang “empunya” Inggris saja kepalanya mulai botak, Shakira Madonna Rihanna Lady Gaga nantinya juga jadi emak-emak, jadi nenek yang “ngemong” cucu, bahkan Muhammad Ali si Tukang Pukul saja masa tuanya menjadi lambat gara-gara penyakit yang diidapnya.
Bersyukur saja dengan apa yang dianugerahkanNya kepada kita, toh apa yang kita punya pastinya memang yang terbaik buat kita kan? Orang yang cacat saja lho masih mau bersyukur, kita yang bertangan dan berjari lengkap, berkaki indah, bisa melihat mendengar menyapa, masak tidak mau mensyukurinya?
Seperti kata mutiara “diatas langit masih ada langit”, maka apa yang kita terima, kita miliki, ada kelebihan dan kekurangannya meskipun terkadang kita tidak mengetahuinya secara gamblang. Pandai-pandai saja bersyukur ke Yang Maha Esa. :)
Sekian cerita sandungan saya, semoga yang cantik tidak tersandung lagi kakinya di tangga... :D
Dan buat saudara-saudara sebangsa, jangan takut untuk mempunyai sesuatu yang APA ADANYA, semangat kawan!!!!!!

Kamis, 26 Mei 2011

Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) part 2

Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) part 2

Sistem pengelolaan limbah B3 dilaksanakan dengan menggunakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk keselamatan terhadap semua tahap dan operasi yang melibatkan keseluruhan tahapan.
Tahapan dasar dalam pengelolaan limbah B3 tergantung pada:
1. Jenis limbah

Perlakuan pendahuluan
Pengolahan
Stabilisasi, dan
Disposal.
Masing-masing tahap harus dengan hati-hati direncanakan dan dilaksanakan, serta pengaruh aktivitas pengelolaan limbah B3 masa datang, terutama disposal harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

Pengertian Stabilisasi
Stabilisasi adalah proses dimana menambahkan suatu zat dan dicampur dengan limbah untuk meminimalkan kecepatan migrasi (perpindahan) limbah untuk mengurangi toksisitas dari limbah
Sehingga, stabilisasi digambarkan sebagai proses dimana seluruh atau sebagian kontaminan terikat dengan menambahkan media, pengikat, atau pengubah.

Pengertian Solidifikasi
Solidifikasi adalah proses menggunakan aditif berdasarkan sifat fisis alami dari limbah (seperti yang ditentukan sebagai kriteria teknis dari kekuatan, tekanan, dan/atau permeabilitas) digunakan selama proses.

Objektif Stabilisasi dan Solidifikasi
Untuk mereduksi toksisitas dan mobilitas limbah sebaik perbaikan kriteria teknis dalam material stabilisasi

Peranan Aditif dalam proses stabilisasi
• Memperbaiki cara penanganan dan karakteristik fisik limbah
• Mengurangi permukaan area yang dilalui dimana dapat memindahkan dan mengurangi kontaminan yang terjadi
• Membatasi kelarutan dari berbagai polutan yang ada di limbah
• Mengurangi toksisitas dari kontaminan

3 Area utama untuk aplikasi teknologi stabilisasi
• Land disposal
• Site remediation
• Solidification of industrial wastes

Implementasi Stabilisasi Limbah B3
• Macroencapsulation: Adalah mekanisme dimana limbah B3 terjebak dalam struktur matriks yang besar
• Microencapsulation: Adalah limbah B3 yang terperangkap dalam struktur kristal dalam padatan solidifikasi pada tingkatan mikroskopis
• Absorption: Adalah proses dimana kontaminan dimasukkan ke dalam media padat yang dapat menyerap kontaminan tersebut
Absorben yang biasa digunakan adalah:
1. Tanah
2. Abu terbang
3. Semen
4. Kapur
5. Mineral lempung
6. Serbuk gergaji
7. Jerami
8. Rumput kering

• Adsorption: Adalah fenomena dimana kontaminan secara elektrolisis berikatan dengan agen stabilisasi dalam matriks/padatan
• Precipitation: Proses stabilisasi dengan menguapkan kontaminan dari limbah sehingga dapat lebih stabil limbah tersebut
• Detoxification: Adalah mekanisme lain dari stabilisasi yang mengubah kandungan kimia menjadi bentuk lain atau bentuk yang sama tetapi toksisitasnya lebih rendah.

Reagen dalam proses stabilisasi limbah
• Semen
• Pozzolan
• Thermoplastik
• Polimer organik

Beberapa variabel yang mempengaruhi proses pelindian
• Rasio lindi dengan limbah
• Area permukaan limbah
• Tipe lindi
• pH lindi
• Waktu kontak
• Tingkatan agitasi
• Jumlah penggantian lindi baru
• Bejana Ekstraksi
• Suhu

Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

Pengolahan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

Sistem pengelolaan limbah B3 dilaksanakan dengan menggunakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk keselamatan terhadap semua tahap dan operasi yang melibatkan keseluruhan tahapan.
Tahapan dasar dalam pengelolaan limbah B3 tergantung pada:
1. Jenis limbah
2. Perlakuan pendahuluan
3. Pengolahan
4. Stabilisasi, dan
5. Disposal.
Masing-masing tahap harus dengan hati-hati direncanakan dan dilaksanakan, serta pengaruh aktivitas pengelolaan limbah B3 masa datang, terutama disposal harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

Pengujian Limbah B3
Analisis komposisi kandungan bahan kimia (senyawa dioxin, nitrogen, sulfur/sulfida, halogen, logam berat, kromium, sianida, pestisida)
Karakteristik limbah B3
Heating value
Insinerasi
• Proses oksidasi bahan organik menjadi bahan anorganik
• Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentu panas
• Sistem insinerasi dapat mengurangi volume padatan hingga masing-masing 90% volume dan 75% berat
• Sebenarnya bukaan suatu solusi dari sistem pengelolaan sampah karena sistem ini pada dasarnya hanya memindahkan sampah dari bentuk padaat yang kasat mata menjadi sampah yang tidak kasat mata (gas)
• Banyak difungsikan sebagai sistem pembangkit energi
• Jika berlangsung secara sempurna, komponen utama penyusun bahan organik (C dan H) akan dikonversi menjadi gas karbondioksida dan uap air. Bahan penyusun lainnya (S dan N) dioksidasi menjadi oksida dalam fasa gas (SOx) dan (NOx), sedangkan unsur inert tetap dalam fasa padat atau teruapkan dan terbawa oleh gas-gas

Jenis insinerator yang umum diterapkan untuk membakar limbah B3
1. Rotary kiln incenerators
2. Liquid injection incinerators
3. Plasma arc incinerators
4. Wet air oxidation
5. Fluidazed bed combustion
Rotary kiln yang paling sering digunakan karena kelebihan dari alat lain adalah dapat digunakan untuk mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan

Ketentuan pengolahan limbah B3 dengan Insinerator (PP No. 18 Tahun 1999)
Pengolah wajib mempunyai insinerator :
A. spesifikasi sesuai dengan karakteristik dan jumlah limbah B3 yang diolah
B. dapat memenuhi efisiensi pembakaran minimal 99,99 %
C. Dapat memenuhi efisiensi penghancuran dan penghilangan sebagai berikut :
1. efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk Principle Organic Hazard Constituent (POHCs) 99,99%
2. efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk Polyclorinated Biphenyl (PCBs) 99,9999 %
3. efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk Polyclorinated Dibenzofurans 99,9999 %
4. efisiensi penghancuran dan penghilangan untuk Polyclorinated Dibenso-P-dioxins 99,9999 %.
D. memenuhi standar emisi udara
Pengolah wajib mempunyai insinerator :
E. Dilengkapi peralatan pengelolaan residu kegiatan pembakan yang berupa abu sesuai dengan ketentuan pengelolaan limbah B3 seperti solidifikasi/stabilisasi dan landfill
F. Dilengkapi peralatan pengelolaan limbah cairan sesuai ketentuan tentang pengelolaan limbah cair
G. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis pengolahan limbah B3 ditetapkan oleh kepala instansi yang bertanggung jawab.

Secure landfill

Secure landfill
Secure landfill dirancang untuk meminimalkan dampak limbah B3 pada lingkungan dan kesehatan manusia. Liner merupakan komponen yang paling diperhatikan dalam suatu secure landfill, tujuannya untuk melokalisir limbah B3 sehingga meminimalkan pencemaran tanah dan air tanah

Persyaratan landfill
1. Kondisi geologi dan :
a.  kondisi geologi formasi batu pasir, batu gamping atau dolomit berongga tidak sesuai untuk landfill
b. daerah berpotensi gempa juga tidak layak
c. daerah yang layak sedimen berbutir sangat halus, misal: batu liat, batuan beku, batuan malihan yang kedap (k < 10-7 cm/dt)
2. Kondisi geohidologi: aliran discharge lebih baik daripada aliran recharge
3. Kondisi curah hujan kecil terutama daerah dengan kecepatan angin rendah dan berarah dominan tidak menuju pemukiman
4. Topografi: tidak boleh pada bukit dengan lereng tidak stabil, daerah berair, lembah-lembah yang rendah dan dekat dengan air permukaan dan lahan dengan kemiringan alami >20%
5. Keputusan Bapedal No. 4/Bapedal/09.1995
a. jarak landfill dengan lapisan akifer paling dekat 4 m dan dengan badan air paling dekat 500 m
b. Berjarak 300 m dari landasan lapangan terbang
6. Kemudahan operasional
7. Aspek lingkungan lain

Klasifikasi Landfill
Berdasar cara penimbunan, klasifikasi:
1. Metode galian
dilakukan pengupasan lahan yang akan digunakan sebagai area landfill sehingga didapat lapisan tanah penutup
2. Metode canyon/depresi
landfill yang memanfaatkan pada cekungan lahan yang tidak produktif, misal pada are bekas tambang, dll

Liner pada Secure Landfill
1. Liner tunggal : liner tunggal apabila liner yang digunakan hanya satu lapis, misalnya geosynthetic clay liner atau geomembrane
2. Komposit liner: Gabungan antara geomembrane dengan clay liner. Lebih efektif untuk membatasi migrasi leachate
3. Liner ganda : apabila liner yang dipasang terdiri atas dua liner tunggal atau dua liner komposit. liner ganda sangat disarankan pada secure landfill karena relatif lebih aman untuk karakteristik seperti limbah B3

Macam liner
— Clay
— Geomembran
— Geotekstil
— Geosintetik clay liner
— Geonet