Ketika kami
Ketika waktu memakan kami
Ketika usia bukan pegangan kami
Saat kami
Saat kedewasaan bukan hal penting lagi
Meski itu yang kuagung-agungkan
Dimana kami
Berjalan menuju tepi
Dimana kami tinggal dihitung hari
Peluh kami
Rintihan kesedihan kami
Tersapu angin panas jalanan kota
Menerobos kaus lusuh kami
Ketika kami
Hanya ditemani gerobak kecil
Atau keranjang kecil
Atau makanan kecil
Bukan anak istri kami
Kami duduk di sisi retak pagar
Bukan di kursi rotan buatan Jerman
Bersandingkan bunga yang harum
Seharum perjuangan kami
Kekayaan kami sebatas sandal ini
Berhiaskan tali penyambung
Yang sesekali putus minta pertolongan
Disaat sujud menanti kehadiran kami
Terpaksalah kami
Berjalan tak menghiraukan
Karena kami butuh kehormatan
Bukannya kami tak takut pada sang Tuhan
Bukan kami tak sempat berkenalan dengan dosa
Tapi inilah kami, sang terbuang
Rasionalisme pemikiran
Bukan penunjuk jalan
Bagi kami atau saudara-saudara kami
Inilah nasib kami
Yang membuatmu semakin terlihat perkasa
Diatas kelemahan kami
Kami digaji
Dengan makanan basi atau air kali
Dimana kami bersimpuh, menatap kepada Tuhan kami
Tuhan yang memberi sesuap nasi
Dari perantara ke kami
Kami berhenti
Untuk menikmati duniawi
Terang saja, kami tak mampu
Recehan saja kami tertawa malu
Dihadapan kaum-kaummu
Bapak kami tidak mendidik kelakuan ini
Bapak berdoa kami menjadi petani
Minimal katanya
Garis kehidupan bukan sahabat kami
Hingga menjatuhkan kesengsaraan ini
Kepada kami
Sapalah kami
Meski itu menjijikkan buatmu
Kenalilah kami
Meski itu memuakkanmu
Otot kami sudah layu
Otak kami sudah membatu
Kehidupan kami terlalu picik untuk dinikmati
Berbahagialah saat mengetahui
Senanglah saat mempercayai
Ketika Tuhan menyapa raut mukamu
Dengan serdadu hujan ke duniamu
Terbuangnya arti kami
Nama kami tak dikenal lagi
Sampaikan salam kami pada ibu kami
Yang telah membesarkan kami
“Maaf bu, anakmu tiada bernilai lagi”
( Terinspirasi dari : Penarik gerobak, seseorang yang sudah tua, berhenti sejenak melepas lelah, dan terlihat merintih kelelahan di tepian jalan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar