Photobucket
Boleh dengan sangat jikalau segan copy-paste segala apa yang ada di dalam blog ini, tapi setidaknya tinggalkan komentar dan cantumkan http://noeswantoro.blogspot.com/ ya... ^^
terima kasih... :)

Senin, 28 November 2011

Cukup Dikenang Saja Masa Lalu Itu

Dan kuasa tak mampu untuk sekedar berjalan
Sejenak, nafas adalah hela harapan yang semakin dirindukan
Menatap tajamnya sinar yang semakin terang
Ya, itu sinar bola indah mata kecilmu

Lekuk indah, yang semakin mengenakkan jika kupandang
Anugerah Tuhan yang semakin mengherankan buatku
Bolehlah jika Tuhan memberiku waktu menikmatinya

Kemudian, kuingat pipi kanan kirimu, yang semakin mengundang
Tanganku tak henti-hentinya serukan niat untuk menyentuhnya
Namun, janganlah untuk saat ini

Suara kesekian kalinya yang kudengar, tak  jemu kudengar
Serak parau yang menyakitkan
Tapi kunikmati dengan apa adanya
Lucu jika selalu nampak kegiranganmu padaku
Seperti akulah yang dicari selama ini

Romantika yang sederhana
Ketika tak berkata apa yang sebenarnya
Seperti dansa tanpa nada
Seperti hina tanpa cela
Begitu sederhana hingga tak disadarinya


Tak ada lagu mesra
Puisi yang memuja
Bahkan wanginya bunga
Begitu sederhana

Sepertinya saya sedang jatuh cinta pada perempuan ini
Cinta yang sederhana
Ya, cinta

“…..bersanding hidup penuh pesona, harapanku…….”
(Iwan Fals – Kumenanti Seorang Kekasih)

Bukan Cinta yang Meninggalkanmu

Bukan cinta yang meninggalkanmu, tetapi karena kamulah yang sedang berjalan menjauhinya saat ini. Sesuatu terkadang tak pernah salah, terkadang hanya pemikiran dari setiap manusia saja yang berbeda, selebihnya tidak ada.

Maka selalulah berbuat baik, apapun itu, karena baik itu cinta, cinta akan datang dengan sendirinya, meskipun itu bukan cinta sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.

Dengarkanlah alunan nada-nada mesra, agar hatimu pernah mendayu-dayu, dan sesekali pula dengarkanlah hentakan nada yang memekakkan telinga, agar kamu paham semangat dari jatuh cinta.

Cinta itu bak musim, terkadang berjatuhan tanpa ada harga, ada pula yang dinanti kedatangannya, seperti hangatnya musim semi, seperti sejuknya semilir angin yang berima indah, maka tunggulah saja waktunya.

Manusia dan sajak-sajak kehidupannya, terkadang manis seperti nira, terkadang pahit seperti racun yang menggerogoti diri, maka biarkanlah saja sajak itu berhenti pada tempatnya.