Sepiring kegelapan ini membahagiakan saya
Bukan karena tak ada seorangpun disamping saya
Bukan pula karena fisika yang lancar menurut saya
Saya ditemani sendok kecil
Yang kubalut dengan senyuman
Entah di piring tadi tersisa kepahitan, atau tawa merdu kasih sayang
Yang pasti, akan saya ambil perlahan
Sesuap demi sesuap, telan dan telan
Pelan kurasakan, dan inilah nikmat Tuhan
Saya hidup
Adalah untuk menikmati dan menghargai
Hanya perlahan, karena tak ingin
Saya tak ingin kebahagiaan cepat habis
Karena inilah saya pilih sendok kecil itu
Sendok kebijaksanaanku
Malam ini gagal memahami
Siapa yang kukasihi, siapa yang kudekati
Saya pasrahkan sajalah pada Tuhan
Saya berusaha dan untuk takdirNya
Jeruji keterpurukan masa lalu
Perlahan berkarat, dan berdebulah ia
Dan inilah ke-takabadi-an
Seperti perasaan yang akan luluh oleh gerusan waktu
Meski tahun adalah keputusan hidupku
Bulan dan harilah komponen pemikiranku
Jadi apa, seperti apa, bagaimana
Meski nanti tertidur
Atau mati
Atau bangun lagi
Sejujurnya hidup harus dinikmati
Walau keakraban itu
Hanya bersandingkan susah jasmani
Dentuman jantung, syukurilah
Dan adrenalin cintamu, percayailah
Malam ini ringan
Terasa ringan
Dengan doa yang membaur di sekelilingku
Doa bapak, ibu, emak, adik, dan diri ini
It's my night
Malam ini indah, dan ini anugerah terindah
Terima kasih Ya Allah
Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar