23.59, saya mulai "menulis" note ini
Layaknya sahabat saya si Handito, menjelang tidur adalah satu waktu yang mengesalkan
Saat tidak segera terlelap, saat pikiran menjelajah dunia maya
Saya teringat, kekalahan Spanyol atas Swiss
Kekalahan itu, seperti kekalahan saya
Dalam urusan wanita yang kupuja
Saya berjuang, layaknya panglima perang
Taktik saya susun, sepi kata, hanya gerilya
Seperti senjata laras panjang, berperedam pisau tajam
Tapi, itu tak membantu
Saya terbunuh, lumpuh dengan tumpulnya hati saya
Yang tidak mampu membaca strategi perangku, yang kurancang sedemikian rupa adanya
Ya perangku itu mendapatkan separuh hatimu
Yang kulihat masih kosong
Petaknya tak tertanam panglima perang yang lain
Negosiasi bukan jalan pikiran saya
Karena kata itu bak pisau, 2 sisi yang berbeda statusnya
Gocekan prajurit Spanyol, pantas diacungi jempol
Yang diatas, jauh diatas gocekan otak saya terhadap perasaan saya
Mondar mandir, ibarat layang-layang milik si Unyil
Tak apalah, tidur saja malam ini, lebih cepat, lebih baik
Daripada meneruskan lamunan yang tiada puas ini
Salam untuk "Sephia" saya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar