Photobucket
Boleh dengan sangat jikalau segan copy-paste segala apa yang ada di dalam blog ini, tapi setidaknya tinggalkan komentar dan cantumkan http://noeswantoro.blogspot.com/ ya... ^^
terima kasih... :)

Kamis, 22 September 2011

Seresah Puisi

Lalu dirasa hatiku mulai mengetuk hatimu, seperti desiran angin yang ingin melalui celah terkecil, berhenti di singgasana terapik dalam relung keputus asaanku. Berhenti, namun keinginan kecil pasti tak akan mati.

Janganlah menyakiti untuk sebuah hati, ketahuilah bahwa kecupan kecil di kening itu tak akan membuat matanya tertidur di kemudian hari, walau sejenak, percaya sajalah ia tak akan melupakanmu untuk beberapa hari kedepan.

Maka tak pantaslah aku berharap sesuatu yang berlebih, sedangkan aku yang penuh kekurangan ini tak ubahnya susunan batu yang tak sering memuja sang penguasaku, maka memintalah pada Tuhanmu untuk kebahagiaan rencana hidup ini, maka Tuhan akan memberimu yang terbaik untuk kamu syukuri.

Berteriaklah kepada luasnya dunia, dari hati yang tak segan patah lagi, dari pendaran senyum yang tak sedia pudar kembali. tantang ia, untuk  sekedar menghiburmu dari sakitnya kesendirian, dan tersenyumlah untuk kebahagiaan yang kemudian datang menyayangimu sekian waktu.

Untuk sejenak, biarkanlah perasaan yang berkata, berjalan sesuai alurnya, bila cerita nanti tak sesuai dengan skema hidup, maka jangan bersedih, karena kesedihan tak akan melepaskanmu dari deritanya.

Dengankanlah ritme dari nyanyian air, alunan gemericiknya, daun yang tak segan jatuh dari pegangannya, semua berusaha menjadi yang terbaik diantara alam semesta. Biarkan juga peluh dari keluh kesahmu, tetesan dari kesedihan, berubah menjadi uap-uap kebahagiaan yang akan kamu jelang.

Aku tidak pernah tahu apa yang nantinya kumiliki, kuhilangkan, atau hilang di suatu hari nanti, namun kehilangan perasaanku terhadapmu, mungkin menjadi kehilangan terbesarku, rasa sakit yang menaklukkanku.

Dan untuk sesuatu yang tidak kita kuasai dalam hidup, mungkin biarkanlah saja, seperti berisiknya daun di rimbunnya pohon, bernyanyi untuk kita dengan caranya sendiri, seperti cara kita menikmati apa itu cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar